Friday, October 28, 2011

Steve Jobs

Sekedar share (eh tepatnya copas dari sumber lain) kisah si legendaris Steve Jobs.  Jadi malu scr aku bukanlah seorang yg update dgn technology, jadi baru tau ada yg namanya Steve Jobs ini saat dia gak ada.  Betapa ketika meninggalnya semua orang di seluruh dunia menyayangkan "kepergiannya".  Tokoh2 besar di dunia jg menyampaikan rasa dukanya.  Aku jadi penasaran siapa sih Steve Jobs ini? Baca2 sana sini...juga dari si papah yg ternyata sudah lama megikuti sepak terjang si Steve Jobs ini lengkap dgn quote2 nya yg juga ternyata telah mendunia..(duh kemana aja eike ini...orang besar kyk gini kok gak tau sihh...).  Copas article ini aku anggap yg paling singkat & mudah dipahami yg menggambarkan ttg seorang Steve Jobs.


Steve Jobs dan buah favoritnya - Apple
Written by Pelangi TC
Friday, 14 October 2011 15:16
Print E-mail

Steve Jobs lahir pada 24 Februari 1955 dari seorang ibu berkebangsaan Amerika, Joanne Carole Schieble, dan ayah berkebangsaan Syria, Abdulfattah “John” Jandali. Sesaat setelah dilahirkan, ia diadopsi oleh pasangan Paul dan Clara Jobs. Sejak kecil, Jobs sudah menunjukkan ketertarikannya pada peranti elektronik. Bahkan, dia pernah menelepon William Hewlett – presiden Hewlett Packard – untuk meminta beberapa komponen elektronik untuk tugas sekolah. Hal itu justru membuatnya ditawari bekerja sambilan selama libur musim panas. Di Hewlett-Packard Company inilah ia bertemu dengan Steve Wozniak, yang jadi partnernya kelak saat mendirikan Apple.

IQ-nya yang tinggi membuat Steve ikut kelas percepatan. Tapi, ia sering diskors gara-gara tingkahnya yang nakal – meledakkan mercon hingga melepas ular di kelas. Di usianya yang ke-17, ia kuliah di Reed College, Portland, Oregon. Namun, ia drop out setelah satu semester. Meski begitu, ia tetap mengikuti kelas kaligrafi di universitas tersebut. Hal itulah yang membuatnya sangat mencintai keindahan.

Tahun 1974 ia kembali ke California. Ia bekerja di perusahaan game Atari bersama Steve Wozniak. Suatu ketika, Steve Jobs tertarik pada komputer desain Wozniak. Ia pun membujuk Wozniak untuk mendirikan perusahaan komputer. Dan sejak itulah, tepatnya 1 April 1976, di usianya yang ke-21, Steve mendirikan Apple Computer. Nama ini berdasarkan nama buah favorit Jobs dan logonya dipilih untuk mempresentasikan nama perusahaan. Dengan modal uang dari hasil menjual mobil VW milik Wozniak dan kalkulator HP milik Jobs, mereka membiayai desain pertama Apple. Singkat cerita, kisah sukses segera menjadi bagian hidupnya bersama Apple.

Namun, saat perusahaan itu berkembang, dewan direksi Apple justru memecat Steve karena dianggap terlalu ambisius. Sebuah pemecatan dari perusahaan yang didirikannya sendiri. Meski sempat merasa down, karena kecintaannya pada teknologi, ia pun segera bangkit. Steve mendirikan NeXT Computer. Tak lama, ia pun membeli perusahaan film animasi Pixar. Dari kedua perusahaan itulah namanya kembali berkibar. Hal ini bertolak belakang dengan apa yang terjadi pada Apple. Perusahaan itu justru di ambang kebangkrutan.

Saat itulah, Steve kembali ke Apple, hasil dari akuisisi Apple terhadap NeXT. Banyak orang yang meramalkan Steve tak kan lagi mampu mengangkat Apple. Steve menanggapinya dengan dingin.

“Saya yakin bahwa satu hal yang bisa membuat saya bertahan adalah bahwa saya mencintai apa yang saya lakukan. Kita harus mencari apa yang sebenarnya kita cintai. Dan adalah benar bahwa pekerjaan kita adalah kekasih kita. Pekerjaan kita akan mengisi sebagian besar hidup kita. Dan satu-satunya jalan untuk bisa mencapai kepuasan sejati adalah melakukan apa yang kita yakini,”
Kecintaan inilah yang mengantarkan Steve kembali mengorbitkan Apple ke jajaran elit produsen alat teknologi papan atas. iPod dan iPhone saat ini menjadi produk yang sangat laris di pasaran. Visinya ke depan juga membuat iTunes, sukses jadi toko musik digital paling sukses di dunia. Ia menjawab keraguan orang dengan kerja nyata dan hasil gemilang. Bentuk indah, elegan, sederhana, namun powerful, menjadi ciri khas produk Apple hingga saat ini.
Pada bulan Agustus 2011, Steve Jobs mundur dari posisinya sebagai CEO Apple. Dalam surat pengunduran dirinya, ia menulis sebagai berikut: “Saya percaya di masa mendatang Apple akan lebih cerah dan selalu menjadi perusahaan paling inovatif dan terdepan di bidangnya. Saya berharap dapat menyaksikan dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan dalam peran baru di Apple… Saya gembira mengenal beberapa teman-teman terbaik dalam hidup saya di Apple, dan saya berterima kasih kepada semua untuk bertahun-tahun dapat bekerja bersama Anda.”

Sebelum mengundurkan diri, Jobs sudah ‘cuti’ dari kesibukannya di Apple lantaran harus menjalani perawatan transplantasi hati akibat sakit kanker pankreas yang dideritanya. Dan pada hari Rabu, 5 Oktober 2011 lalu, jajaran pimpinan Apple mengumumkan secara resmi bahwa Steve Jobs meninggal dunia dalam usia 56 tahun. Jajaran pimpinan Apple juga menulis, “Semangat dan energi Steve yang brilian menjadi sumber penemuan yang sangat berharga untuk hidup kita. Kehidupan manusia menjadi lebih baik karena Steve.”

Pria yang hingga saat meninggalnya memiliki harta kekayaan sebesar US$ 5,5 miliar itu meninggalkan sang istri, Laurene Powell, empat orang anak, yaitu Lisa Brennan-Jobs, Reed, Erin Siena, dan Eve.

Kecintaan kita pada apa yang kita lakukan akan menjadi jalan kita menuju kesuksesan. Hal itulah yang dibuktikan oleh sosok Steve Jobs. Bahkan, meski ia sempat terpuruk dan “diusir” dari perusahaannya sendiri, kecintaannya pada teknologi membuatnya kembali. Inilah bukti nyata bahwa jika kita mencintai pekerjaan kita dengan sepenuh hati, hasil yang dicapai pun akan jauh lebih maksimal.

Friday, October 21, 2011

Tim Solo...

Tulisan ini didedikasikan buat sahabat2 yg baru saja menginjakan kaki di blog ini…yg sengaja dibuat krn kangen dgn persahabatn yg mengalir seperti dulu…selamat menikmati :)



…pernah ada cerita…
…pernah ada tawa…
…pernah ada kisah…
…berawal dari kita…
…saat kita belum dan bukan siapa-siapa…
…dimana ruang OSIS menjadi saksi…
…dimana rumah di Tebet Barat bisa berkata…
…ketika si “Hijau” pernah membawa…
…dan ketika Solo & Yogya meninggalkan cerita…

Berawal dari sebuah bangunan yg saat itu gak muda lagi di samping rel kereta jurusan Jakarta – Bogor.  Ya mau gak mau diakui kalau bangunan ini adalah gedung sekolah kita.  Alias SMA 37…Eh dah di rubah SMU yahh…Gak enak ahh…kalo nyebutnya SMA kesannya romantis.  Kan ada lagunya...

Nostalgia SMA kita…
Sungguh lucu banyak cerita…
Masa-masa remaja ceria…
Masa Paling Indah…

Nostalgia SMA kita…
Takkan hilang begitu saja…
Walau kini kita berdua…
Menyusuri cintaaa…

(by: Paramitha ‘nuke’ Rusady) ;p

Awal masuk SMA…ah biasa aja, masih enakan SMP.  Mana di pinggir rel lagi.  Kok bisa yah dulu milih disini.  Yah biasalah…yg dah terdampar di sini biasanya korban gak diterima di SMA 8.  Kenapa pilihan ke-2 gak 26 aja yah…kan bisa bareng “ccp” pas di SMP…(lirik si papah…luv u).  Ternyata meamang sudah jalannya kita disini.  Seiring waktu…eh ni temen2 asyik juga….Kelas 1 di I-2.  Mulai sibuk dgn berbagai dinamikanya…Ya sibuk sekolah, ya sibuk jg dgn gebetan dongg…xixixi..namanya remaja…Mana punya sahabat yg gebet bnyk bgt lagi…(lirik Yanthy)…& pastinya cepet dpt pacar juga.  Untung aja masih bnyk temen yg lain.  O iya…di sini juga DANNY terbentuk (Dian,Amy,Novy,Nuke,Yanthy).  Awalnya dari sering pulang bareng ke arah kp. Melayu lama2 jadi sering jalan bareng & saling curhat dehh…(Soal DANNY tar ditulis tersendiri yah).  Oiya gebetan gw sih pas kelas I si kakak kelas IPA 3 (nama tersimpan rapi…yg tau diem aja yh).  Buat teman2 yg pernah menyatakan “rasa” pada saat itu terima kasih perhatiannya yahh…Bukan apa2 saat itu masih penasaran dgn si kasih tak sampai itu tadi (red: si kakak kelas)…xixixi…

Pertengahan kelas I mulai ikut kegiatan LDKS…(sebenarnya lupa2 inget nih…banyakan lupanya malah)…Nah, berawal dari sini lah cikal bakal kita semua bertemu di OSIS.

Singkat cerita, tibalah di pemilihan Ketua OSIS thn 1996..yg lupa jg gmn ceritanya kok gw tiba2 bisa ikutan menjadi salah satu calon ketua.  Dimana salah satu syaratnya adalah diminta mempromosikan diri di depan upacara Bendera…waduhh???..Hehe untung punya pd sejuta…jadi maju terus.  Walopun sama sekali gak berminat utk jadi pemimpin siswa saat itu.  Disuruh sibuk2 ayo…tp maunya belakang layar aja…Akhirnya terpilihlah Sodara Untung Surono yg menjadi ketua OSIS.  Wakil I Rully Ruliadi, Wakil II Sany Rahardjanto.  Gw sendiri akhirnya jadi bendahara.

Dari situlah semua berawal…kita berasal dari kelas yg berbeda (saat itu dah kelas II).  Pas kelas I pun gak semua sekelas.  SMP juga beda2.  Disinilah hebatnya kita semua dibawah kepemimpinan pak Untung.  Bisa menyatukan berbagai karakter dan kemauan utk berbagai kegiatan OSIS saat itu.  Apa mungkin kita dari sononya ada bakat berorganisasi kali yah jadinya bisa kompak.  Puncak kegiatan yg terbesar kita adakan adalah acara Pentas Seni 37.  Kegiatan itu jg buat gw pribadi adalah pertama kali nya belajar mengelola dana dalam suatu kegiatan.  Saat itu seingat gw kita sibuk bgt ya gak sihh…Mempersiapkan ijin2, pengisi acara, bazaar, mencari vendor pembuatan backdrop (yg akhirnya dibantu oleh alumni), mengundang AN-TV biar bisa masuk diacara Planet Remaja…pokoknya semangat bgt.  Dan acarapun ternilai sukses sepertinya yh…Alumni pun banyak yg datang…AN-TV datang meliput…(masuk tipi…masuk tipi…Riscka doang ;p).  Kepsek & wakepsek jg sepertinya no complaint yah…saat itu. 

Setelah kegiatan besar itu, kegiatan OSIS normal2 aja deh seinget gw…ada kerja sama dgn Rohis utk ngadain Pesantren Kilat.  Nginep di sekolah.  Sok2 kasih tau adek kelas gak boleh keluar sekolah yah, kalo ada yg ketahuan bisa kena hukum.  Padahal kita2 jg yg tengah malam buta keluar sekolah terus jalan sampe ke 115 terus balik ke sekolah setelah sebelumnya “nginternet” dulu alias (makan indomie telur kornet).  Gw lupa waktu itu ceweknya siapa aja. Mungkin Tita yah. Ato ada Riscka juga yh.  Ada jg kegiatan penerimaan murid baru.  Duh elahhh…kalian tuh yg cowok…gak bisa ngeliat yg bening dikit langsung blaga sibuk & maunya mengawasi yg paling bening aja…Sampe si cewek murid baru ini, kalo menurut gw sih belaga pingsan, berebut nganter ke RS….ckckck…kliatan bgt sih pada jomblo nya ;p.  Dan masih banyak lagi kegiatan2 kecil dari sekolah yg harus kita hadiri bersama, ada memperingati hari Pahlawan( kalo gak salah) di tugu Proklamasi, nonton bola di Senayan, menghadiri acara memperingati hari AIDS (eh…ini sih kencan sehari bendahara sama Wakil I :p lirik Rully)…Eh waktu itu eike masuk tipi jg loh di liputan 6 sore kalo ga salah.  Hehe ..mayan berbobot kan… diminta pendapat ttg bahaya AIDS buat remaja.  Kayaknya masih banyak deh kegiatan2 lain yg diselenggarain dari sekolah yg hrs kita ikuti…tp maap keterbatasan memory euuyyy…

Tapi yg paling berkesan adalah liburan bareng kita thn. 97.  Dimana awalnya nama Tim Solo terbentuk.  Dimana kita solid bgt…yah bisa dikatakan sbg suatu “gank” kalo salah satu gak ada yah berasa ada yg kurang.  Kalo kata iklan “Gak ada lo gak asik”.  Tim Solo terdiri dari: Untung, Rully, Sany, Bayu (kenal gak???), Fahmi, Ary, Keliek, Hendri (apalagi ini???), Tita, Riscka, nuke. (eh dah semua belum yahh?).  Saat itu kita dgn dana seadanya berencana liburan bareng ke rumah nenek Sany di Solo.  Berangkatnya naik kereta ekonomi yg bukan main penuhnya. Duhh…pgn crita berdasarkan kronologisnya kyknya gak kesampean nih…scr memorynya terbatas..ditambah lagi nulis di kantor gini kepotong2 sama kerjaan + temen yg dari tadi curhat gak jelas nihh..eh sorry oot ;p.  Yg gw inget rumah neneknya Sany ini mayan besar.  Kita dpt tempat menginap di semacam pavilion. Cowok dgn cowok…cewek ya cewek..yg pd akhirnya kitapun sekamar bersama…bahkan gw seranjang sama kang mas Bayu, yg dgn dalih gerah tidur di bawah & diatas gw cm sendirian.  Sumpah deh Pret…lo pria pertama yg tidur bareng gw..;p.  Untung kita tidur bareng yahh…coba kalo melek bareng kan bisa bahaya..xixixi…Trus kita jg jalan2 ke Yogya.  Mampir jg ke parangtritis.  Dimana saat itu kang mas Kampret rada ngambek lagi gara2 ada yg pake baju ijo kalo gak salah..Dia gak tanggung jawab katanya kalo tar ada yg “narik” ke tengah laut.  Yee….kalo itu sih gw jg gak mau tanggung jawab.  Alhamdulillah gak ada apa2.  Trus kita ke grojogan sewu bukan yahh namanya…itu juga seru tuh…Terus kemana lagi yahh…Oya belanja batik di pasar Klewer.  Pas pulangnya kita berfoto dgn hasil blanjaan masing2.  Si cowok2 foto pake daster. 

Kalo  soal makan kita tiap pagi biasa nongkrong di warung deket rumah neneknya Sany.  Kayaknya sepanjang kita di Solo mang disitu terus deh yah…Oh satu lagi fakta yg paling menarik, Pencot itu dari berangkat sampai pulang selalu mengeluh duitnya cuma tinggal 5rb…Tapi tiap kali makan gak pernah lepas dari ayam…ckckck…bisa beranak pinak apa tuh goceng di dompetnya.  Oya gw jg inget pas malam terkahir nginep kita gak kemana2…trus cuma main2 di lapangan depan rumah & gw ma Keliek liat bintang jatuh (inget gak Kel???) meteor garden bgt dahhh…Pulang ke Jakarta kita naik bis malam.  Mayanlah lebih lama tp lebih nyaman jg.  Hehe…waktu mampir di rumah makan gw meninggalkan jaketnya Keliek disana.  Padahal lo dah bela2in ngasih kehangatan ke gw, eh malah gw ilangin ya Kel? Saat itu lo cm bilang gak pa2 sambil mesem ya Kel…;p Maapin sekali lagi yahhh…

Sesampainya di Jakarta, cerita kita tidak selesai.  Sepanjang kelas III banyak yg kita lakuin bersama.  Yah entah sekedar ngumpul bareng di rumah Sany di Tebet Barat.  Atopun jalan bareng yg dibagi 2 di si “Hijau” Sany maupun si “Hijau” Rully.  Ikutan kampanye PPP, bukan krn apa2 krn warnanya aja yg senada.  Nginep di rumah Riscka sambil nemenin dia pacaran…xixixi…Jalan naik kereta ke Kebun Raya Bogor trus pulangnya ke rumah kakaknya Fahmi…Hmm apalagi yahh??? Kayaknya kegiatan kita banyakan ngumpul di rumah siapa gitu yahh…sambil ngobrol2 ngalor ngidul yg gak jelas…tp bisa bikin betah yahh…Saat itu kyknya nyambung aja ya…Soal asmara jg…kita mah kyknya punya kisah masing2 deh saat itu… Yg ini pacaran sama yg ini..Yg itu lg ngegebet yg eno…Yg eno sebenernya naksir yg ini…hehehe…

Sampai saat kelulusanpun tiba,dimana krn tragedi thn. 98, acara perpisahan sekolah kita gak bisa diadain…sedih bgt rasanya.  Setelah itu kyknya kita mulai jalan masing2 yah…Masih sedikit berhubungan sih…Sany & Fahmi masih bantu2 gw bikin kerjaan buat ospek.  Yg seharian nongkrong di rumah gw sampe sore…Inget gak guys…Both of you looked so soul mate at that time :).  Bbrp msh suka nongkrongin gw pas malem minggu or takbiran.  Ada yg pas lebaran juga absen ke rumah...Keliek msh suka mampir setelah ngasih les di daerah kalimalang…;) Saat itu loe terlihat cool bgt depan nyokap gw Kel…masih muda dah mau bersusah2 gitu katanya…Jempol deh buat Keliek…Pencoet yg gak ada angin gak ada ujan tiba-tiba nongol dari Bengkulu…hehe…& so on & so on…

Hingga bbrp thn setelah thn 98 itu kita benar2 ibaratnya punya jalan masing2.  Ada yg mendasari pastinya kenapa kita bisa dibilang “bubar jalan”.  Ntahlah ada yg krn memang jarak memisahkan, ada kesalahpahaman, ada yg tidak mengena di hati, ada kesibukan,dll.  Sampai akhirnya bisa dikatakan banyakan dari kita mayoritas putus hubungan.  Paling gak itu yg gw rasain.  Memang utk gw pribadi saat itu dah ada “pihak” lain yg mengisi hari2.  Tp tetap saja gw ngerasa di luar sana gw pernah punya sahabat2 yg saat itu entah dimana.  . 

Awal thn ini, tiba2 gw bisa ketemu lagi dgn sahabat2 itu (thanks to BB).  Bbrp masih sama.  Bbrp telah berubah.  Rata2 dah punya karir yg sedang di titi sepertinya.  Congrats ya for all of you…Jalan kita sudah masing2..Kayaknya kita semua sedang menjalani arti hidup yg sebenarya yh saat2 ini.  Dimana yg belasan thn lalu kalo kita ada masalah kynya dunia sgt gak bersahabat dgn kita, rupanya itu bukan lah apa2 yah.  Sekarang kita baru merasakan “berbagai cobaan” dalam arti yg sebenarnya.  Tetapi hidup gak berhenti kan?  Pasti gak lah…tetap semangat harusnya.  Rata2 sudah memiliki keturunan.  Mereka lucu sekali yahh…Tp mereka tdk lama jg seperti itu...Tdk akan terasa mereka sudah punya dunia sendiri…mereka punya cerita sendiri…seperti kita dulu…Sedangkan kita yah makin tua lah..Tidak ada pilihan lain selain beribadah yg benar…juga menjalin ukhuwah islamiyah..(kalau tdk boleh dibilang silaturahmi).  Pinginnya sih kita bisa bersahabat bebas seperti dulu…bisa cerita2, bisa ketawa2.  Dimana usil & celetukan bukanlah penghalang.  Please prends jangan terlalu sensitif.  Biar kita bisa tua bareng…biar anak2 kita bisa saling akrab  nantinya…Bisa gak yahh???

…dulu pernah ada cerita…
…dulu pernah ada tawa…
…mungkinkah cerita & tawa itu diulang kembali…

Love you all…


Kamu sangat berarti…
Istimewa di hati…
Slamanya rasa ini…
Jika tua nanti, kita tlah hidup masing2…
Ingat lah hari ini…

(by: Project Pop)

Thursday, October 20, 2011

Yogya ku kembali...

Kali ini pingin cerita ttg jalan2 aku & teman2 kantor ke acara pernikahan Bondan di Yogya…yg di re-tema oleh pak Dika menjadi ITers Merapi Tour 2011 ;-)

Hmmmm…Yogya selalu punya banyak cerita…itu yg aku alami dari dulu…jadi kayaknya tuh kembali ke kota itu punya seribu rasa…(hehe…rada2 sok mellow).

Berawal dari terdengarnya rencana Bondan akan “belah duren” pada pertengahan October, langsung aja dh ITers bikin rencana akan menghadirinya.  Kejadiannya masih bulan July akhir kita dah sibuk booking tiket pulang Air Asia yg masih dpt harga 285rb.  Dan walhasil 30 mnt kemudian harga dah berubah jadi 315rb.  Wakkkss….beda 30 mnt doang gt loh krn kita sibuk mengkonfirmasi teman2 yg hari itu gak hadir.  Nah kalo Air Asia itu utk pulang, berangkatnya kita dgn Kereta Gajayana jurusan Jakarta – Malang, Tetapi berhenti di Yogya.  Nah dari bln July itulah dana2 mulai digalang.  Sumbangan dari si bos pun meringankan kita semua…bbrp dpt subsidi silang .  Inilah kronologis selengkapnya:

Jumat, 14 October 2011
Pagi2 kita dah gembolan ke kantor.  Masing2 rata2 bawa ransel yg uk. Sedang.  Toh cuma bermalam 1 malam aja. Sepanjang hari itu suasananya dah jalan2 aja.  Pas lunch time aku ke C4 utk beli air mineral utk di kereta.  Pulangnya order Bakmi GM utk makan malam di kereta jg.  List menu sdh beredar dari kmrn.  Jam 16.00 kita dah bersiap meninggalkan ruangan.  Alhamdulillah dpt bantuan 2 buah Innova dari kantor utk mengantar rombongan ke Gambir.  Sampai Gambir jam 16.45.  Masih ada 45 mnt sampai menunggu keberangkatan kereta Gajayana yg di jadwal jam 17.30.  Tetapi ternyata telat jg jd jam 17.45 kereta baru datang & gak lama langsung jalan.  Begitu duduk di kereta langsung diawali dgn pembagian makan malam.  Trus dilanjutkan dgn kesibukan masing2.  Ada yg shalat, ada yg langsung makan, ada yg bbm an. Ada yg foto2, dll.   Agak maleman sebagian lebih sibuk lg ada yg ngobrol, ada yg baca buku (hehe…aku doang sih), ada yg tetep bbm an, sebagian main gaple, ada jg yg dah memulai dgn tidur.  Lebih malam lg mulai benar2 rada sepi krn ternyata sudah pada pules semua, sampai ada yg ngorok segala.  Resti yg duduk sebelah aku jg terlihat pules sekali.  Sementara aku susah bener tidur.  Padahal biasanya gampang bgt di bbg alat transportasi pasti bikin ngantuk, nah ini ngejegrek 8 jam susah bgt merem.  Padahal sesadar2nya kalo gak tidur besokannya bakal masuk angin (duhh emang parah bener nih kondisi badan belakangan…gak bisa dipancing dikit langsung masuk angin). 

Baca buku jg gak terlalu menarik krn bikin rada pusing.  Ntah kenapa aku berasa goyangan Gajayana lebih kuat dibanding minggu sebelumnya aku naik Argo Parahyangan sama Ranu & Dito.  Akhirnya nonto film yg diputer sama TV kereta sambil facebookan sampai ngantuk sendiri & kyknya ketiduran jg slama 1 jam an.  Kebangun lg masih jam 1.  Wah masih 1 jam lg nih…nyoba baca lg..gak enak jg…badan mulai gak enak…mulai deh dikit2 ngerokin badan sendiri yg berakhir dgn dibantu Resti dibagian tertentu, mayan sambil dioles minyak kayu putih badan rada anget.  Sekitar jam 01.45 petugas kereta mulai membangunkan penumpang yg berencana turun di Yogya.  Rombongan ITers pun siap2 utk turun di Yogya.  Jam 02.00 kereta tepat berhenti di stasiun Tugu, Yogyakarta.  Pak Dika, Bondan & Ellin sdh menunggu disana.  Tetapi bus si penjemput blm dtg jadilah kita narsis2 dulu di depan stasiun.  Padahal muka dah kucel bgt…Tetapi tuetep senyum mengembang. 





Dari stasiun kita langsung menuju rumah Bondan, eh mampir bentar di Alfamart sih beli2 cemilan pengganjal sampai waktu sarapan nanti.  Rumah Bondan terletak di jln utama Jl. Parangtritis (namanya doang parangtritis, lokasi pantainya sih masih jauh katanya).  Rumahnya mayan besar & bisa dibilang sangat memadai utk kita ber-15.  Rumahnya sendiri termasuk rumah modern dgn langit2 yg tinggi.  Di halaman rumah tergantung banyak sekali jenis burung yg menyambut (baru tau kalo itu adalah burung perkutut).  Ruang tamunya gak terlalu besar Tetapi gak sempit juga.  Di ruang tamu ini terpasang foto keluarga besar Bondan.  Setelah ruang tamu langsung ruang keluarga yg plong sampai ke dapur bersih yg terpasang komplit dgn kitchen setnya.  Dgn tdk ada sekat membuat ruangan terasa lebih luas lg.  Rupanya pihak kelg Bondan benar2 sdh mempersiapkan kedatangan kita yg terlihat sdh menghamparnya kasur2 di ruang tengah tersebut.  Setelah dapur bersih masih ada pintu yg menuju ke halaman belakang. Di halaman belakang rupanya tempat bbrp ekor ayam yg tampak sehat sekali.  Tanaman2 yg ada jg terlihat subur yg menandakan dirawat dgn teratur.  Disamping halaman belakang masih ada pavilion yg terdiri dari bbrp kamar + 1 kamar mandi.  Tetapi kamar yg digunakan hanya bisa satu saja.  Nah disinilah tempatku.  Cuma kamar ini yg terdapat kamar mandi di dalam.  Aku satu kamar dgn Resti.

Setelah ganti2 baju & bbrp ada yg sudah mandi, kita shalat Subuh berjamaah.  Saat itu masih sekitar jam 04.00.  Setelah shalat kita tidur2an lg sampai jam 05.30 mulai siap2 utk memulai mengarungi hari sabtu.






Sabtu, 15 October 2011
Hari itu diawali dgn sarapan di Soto Kadipiro.  Konon, rumah makan ini terkenal sekali.  Dan sepertinya memang benar, krn begitu kita tiba disana jam 7 kurang,  Sdh ada bbrp mobil yg menunggu (soto buka jam 07.00).  Begitu dibuka, langsung saja ramai dgn pengunjung.  Sebenarnya sih ternyata rasanya biasa aja.  Lumayan enak Tetapi ga bikin ketagihan jg sih kalo aku.  Ayamnya sdh disuwir2 di sotonya.  Tetapi tetap disediakan potongan ayam yg bisa dinikmati.  Ada juga perkedel, & tempe tahu bacem di meja.  Bacemannya manissss bgt.  Agak kurang pas di lidahku.  Sarapan gak sampai 1 jam.  Setelah selsai hitung berhitung perjalananpun berlanjut ke Wisata Merapi.




Di sepanjang perjalanan kita karaokean, Tetapi akhirnya gak tahan pada ngantuk jg & lama2 suasana hening melanjutkan kantuk yg tertunda.  Gak lama kita sdh memasuki daerah merapi.  Jalan mulai menanjak.  Hingga sampai jg di tempat masuknya HTM 3rb per orang.  Setelah nyampe, kita berfoto2 dulu di pinggir jurang desa Kinahrejo.  Dilanjutkan dgn ngojek utk mendekati lokasi rumah mbah Marijan.  DImana almarhum ditemukan tewas di bagian belakang rumahnya.  Rumahnya sih sdh tdk ada.  Hanya dibuatkan saja simbol2 tempat ditemukannya si Mbah.  Disamping rumah jg ada sebuah mobil APV + 2 buah motor yg telah hangus terbakar.  Rupanya kendaraan tsb adalah milik wartawan yg ikut tewas jg saat membantu mengevakuasi warga.  Mudah2an semua amal ibadah & pengorbanan nyawa dari orang-orang tersebut di terima Allah SWT. Ammiinn…








Setelah puas dgn liat sana sini kita pun siap2 beranjak ke tempat lain.  Tetapi sebelum meninggalkan lokasi, teman2 termasuk aku liat2 bbrp souvenir merapi yg hasilnya dptlah  2 buah kaos bergambar gunung merapi utk Ranu & Dito.  Ok…oleh2 buat mereka dah beres…;)

Dari wisata Merapi kita menuju ke museum Ullen Sentalu.  Males amat ke musem??? Eits tar dulu museum ini bukan museum biasa.  HTM nya 25rb.  Setiap rombongan mendapat 1 orang guide.  Begitu masuk tempatnya aja sudah berkesan sekali.  Terlihat klasik modern dan terawat rapi.  Si guide (mba Rini) menjelaskan bahwa ini adalah museum swasta yg dibuat utk melestarikan kebudayaan kesultanan Yogyakarta & Surakarta.  Jadi didalam museum yg beruang AC ini terdapat foto2 dan lukisan raja2 dan keluarganya.  Memang kalau tanpa ada guide pengunjung pasti bingung & cepat bosan dgn yg disajikan. Tapi rupanya keunggulan museum ini ya para guide nya ini.  Mereka bisa menceritakan dgn sedetail2nya dan sangat informative dan dpt diterima semuanya.  Kebetulan jg sepertinya si mba Rini ini punya selera humor yg pas, jd tambah asik deh denger dia cerita yg dibumbui celetukan sana sini.  Tur museum ini memakan waktu kurleb 50 mnt.  Selama didalam museum dilarang mengambil foto & menyentuh barang2 sejarah yg ada.  Di akhir perjalanan pengunjung disuguhkan minuman yg namanya Mas Drang (tau deh bener gak nulisnya) yg katanya minuman agar awet muda.  Masing2 hanya mendapat ½ gelas.  Kata si mba Rini kalo kebanyakan tar kita jadi bayi…nahlohhh…;)

Buat aku pribadi kunjungan ke Ullen Sentalu ini adalah yg sangat berkesan sepanjang perjalan ke Yogyakarta ini.  Gak tau dh apa emang bener masih ada darah Yogya yg mengalir di tubuhku atau krn apa.  Yg jelas menarik sekali.  Apalagi pas bahas Sultan HB VII yg konon nih kalo diurut2 “turunan”ku dari sini jg.  Tetapi yg jelas bukan dari permaisuri yah..kalo dari permaisuri dah bukan begini nasib ku hehe…psti aku dah bergelar..Kanjeng Ratu Mas…;p.  Di masa HB VII ini Yogyakarta mencapai masa keemasannya.  Dgn hasil rakyat yg melimpah, rakyat sejahtera, pokoknya gemah ripah loh jinawi deh.  Nah kmrn tuh iseng aku tanya kalo anak dari selir apa termasuk memiliki “darah biru”? Kata mba Rini nggak.  Terus tanya lagi, kalau selir tinggal dmn? Sama di kraton jg hanya di ruang yg beda.  Tambah bingung dehh…ya apapun itu, pastilah eyangku dulu tuh emang ada garis keturunan Sultan Yogya.  Rumahnya aja sdh dalam benteng.  Kalau yg orang Yogya pasti paham kalau jl. Nagan Lor masih merupakan daerah kesultanan.  Hehe….sebnarnya fakta yg gak penting sih…toh gak ada kaitannya dgn aku & kelg skrg.  Pokoknya buat yg ke Yogya trus ke daerah Kaliurang coba mampir deh ke Ullen Sentalu ini.  Berkesan sekali.  Kita seperti dibawa ke alur sejarah raja-raja Yogya & Surakarta termasuk kisah2 cinta mereka.  Memang sih buat anak2 bakal rada membosankan.






Dari Ullen Sentalu, kita makan siang di Boyong Kalegan.  Sebuah rumah makan bertema kuring.  Lah gak ada beda dgn di Jakarta dong.  Emang kok.  Masakannya jg masih enak kuring2 yg di Jakarta.  Tetapi mungkin suasananya buat RM di sekitar merapi yah ini yg mayan.

Setelah makan siang, tujuan selanjutnya adalah shopping2 ke Malioboro & Bringharjo.  Mayan perjalanan dari Boyong kalegan ke Malioboro bisa merem mayan nyenyak.  Yg bikin kepala enak lg.  tadinya dah sempet masuk angin tuh.  Sampai di Malioboro sdh jam 15.00.  Pak Dika hanya kasih waktu 1,5 jam buat shopping, krn kan hrs segera pulang utk persiapan resepsi.  Jadilah kita ngebut dari tempat parkir bis yg mayan jauh dari Bringharjo.  Sebagian langsung menuju Bringharjo sebagian lg ke Mirota. 





Malioboro gak terlalu berbeda dgn belasan thn lalu aku kesini.  Masih banyak pedagang di sepanjang jalan, banyak becak, andong, anak2 muda nongkrong, dll.  Sekitar jam 16.30 kita dah kumpul depan Mirota & rame2 naik Andong ke tempat parkir bis.  Hasil perburuan di Bringharjo & Malioboro mendapatkan 2 buah batik uk. XL buat si papah & Ogi. 1 buah baju buat si mamah alias aku.  Tas2an + souvenir kecil2 buat si mbak di rumah.  Pas deh urusan oleh2 berbentuk barang sdh selsai kyknya.   Rombongan pun bersiap menuju rumah utk bersiap2 ke resepsi pernikahan Bondan.

Pas jam 18.15, rombongan siap meninggalkan rumah menuju gedung resepsi.  Sesampai di gedung resepsi kita sdh ditunggu panitia utk bisa langsung berfoto.  Setelah berfoto baru prosesi masuknya pengantin dimulai. Ada tarian Gatot Kaca jg.  Acaranya cukup meriah padahal ini ngunduh mantu loh…brarti kan cm dari pihak Bondan aja mayoritas yg hadir. Makanan jg enak2 & dlm jumlah yg banyak paling gak sampai kita meninggalkan gedung masih terlihat banyak. 




Tepat jam 20.00 kita sudah meninggalkan gedung utk menuju alun2 selatan.  Alun2 selatan mang dari dulu terkenal selalu ramai.  Tetapi skrg ini lebih ramai lg krn ditambah ada parade sepeda hias yg berputar2 mengelilingi alun2.  Nah, yg paling seru kalo dah bicara alun2 ya bermain tutup mata terus mencoba melewati 2 buah beringin.  Ntah kenapa jarang bgt ada yg sukses, secara logika jg belum bisa nemu sih.  Padahal langkah kita awal2 dah lurus Tetapi kok knapa jadi belok ya pas mendekati si beringin.  Sampe ada jg nih istri temen kantor yg konon rada2 bisa “melihat” dia jg ngikut belok kok…hehe…Jam 21.30 rata2 kita dah capek & akhirnya kita pulang ke rumah Bondan.  Oya pas di alun2 sempet bbm sama mas Adhi nanya ruamh eyang, Tetapi kyknya arahnya agak beda dgn tempat bis parkir jadi gak bisa dilewati.  Huhuhu…sayang bgt padahal kangen buat sekedar lewatin depannya aja L.





Minggu, 16 October 2011
Wakkss…dah hari terakhir aja di Yogya, baru kemarin sampai.  Pagi2 kita dah bersiap utk cari sarapan gudeg di Yu Djum.  Akhirnya ngerasain jg si gudeg yg legendaris ini.  Jadi sepanjang jalan itu warung gudeg semua, Tetapi ya itu td yg paling laris yh si yu Djum ini.  Harganya jg gak murah sih.  Untuk paket bawa pulang, paling murah 50rb.  Aku beli yg 70rb terdiri dari sepotong ayam dada + sayap + 5 telur ayam + gudeg + krecek.  Cukup lah buat lauk tar malem.  Selsai makan, di deket tempat gudeg ada penjual batik yg promonya ada kemeja yg seharga 25rb. Jadilah kita semua mampir.  Yg tadinya gak berencana belanja, jadinya ngerogoh dompet lg deh yg tinggal lembar2an terkahir.  Dpt lagi 1 buah kemeja batik utk si papah.  Bahannya lebih halus dari yg di Bringharjo.  Selsai dgn serangan batik yg tdk disengaja, kitapun menuju bakpia patuk 75.  Tadinya sih pengennya bakpia Kurnia Sari yg jauh lebih enak, Tetapi kata Bondan sdh penuh pesanannya.  Akhirnya kita belanja berbagai oleh2 di sini ada bakpia, yangko, ampyang, brem, paru goreng, jamur, dll…Si oleh2 sekalian di paking setelah masing2 plastik dinamai biar gampang saat pembagian di airport nanti.  





Selsai belanja oleh2 makanan, masih jam 09.00 nih, akhirnya diputuskan mampir ke Dowa biar gak penasaran.  Jadi Dowa ini adalah toko tas dan dompet berbahan rajutan dgn kualitas export.  Harganya jg tdk murah.  Utk produk Dowa di bandrol  seharga min. 600rb an.  Tapi ada produk lainnya yaitu SAK.  Nah produk yg kedua ini yg sesuai kantong nih..hehe…Yg tadinya gak niat belanja pun akhirnya ngeluarin si kartu yg dari kmrn hanya duduk manis di dalam dompet.  Duhhh…untung aja setelah ini pesawat menuju Jakarta sdh menunggu.  Kalo sampe mampir lg ke tempat lain alamat tekor abis nehhh…Sebelum ke Adi Sucipto kita makan siang dulu di restoran pinggir jalan yg not bad lah. Soto sapi cuma kuah bening. Namanya Soto pak Soleh.  Kalo kata pak Dika, kalo ada Soleh ya Soleh…kalo ada Kadir ya Kadir..hehee..Selsai makan siap2 menuju ke bandara.  Pesawatnya jam 12.35. Sementara kita dah tiba jam 11.30.  Nunggu sejam deh. Mayan bisa shalat dulu, dll.  Pesawat agak delay 15 mnt. 

Sampai Soekarno Hatta jam 14.00.  Kita narsis2an dulu di terminal 3 yg dah keren bgt.  Dah gitu pembongkaran oleh2.  Aku ikut Abi sampai rawamangun.  Paprutz & rombongan jemput di pom bensin rawamangun.  Senangnya ketemu anak2 lagi. Rupanya waktu malam minggu Ranu tengah malam nangis sesenggukan krn kangen mama katanya…hikkss…maapin ya nak…kmrn mama refreshing bentar..ninggalin kalian semua.  Mudah2an next time kita bisa jalan2 bareng yahh…

Hmmm…Kunjungan singkat ke Yogya sudah selsai…dari dulu sampai sekarang selalu seru…buatku pribadi…Yogya selalu punya cerita…

Yogya ku kan kembali…:)

Wednesday, October 19, 2011

Paes Ageng Original, Kw Super & Kw 3... ;p

Terbawa suasana The Royal Wedding Yogyakarta, pernikahan GKR Bendara (Jeng Reni) dgn KPH Yudanegara (Mas Ubai) ditambah lg baru minggu lalu berkunjung ke Yogya (cerita kumplit setelah ini yahh...) makanya iseng aja pingin nginget2, banding2in...(xixixi.. jauh sih sbenernya) antara style Paes Ageng yg original pakaian kebesaran pernikahan Yogyakarta dgn style yg sdh dimodifikasi ;p.  Kalau mau diakui sebenarnya yg klasik & original tetap lebih indah.  Tp mengingat kan aku gampang masuk angin (xixixi...) + kang mas yg punya perut & dada lurus2 aja.  Jadilah dgn tegar kita meminta si perias utk membuat Paes Ageng modifikasi dgn role model nya adalah pernikahan Annisa Pohan & Agus Yudhoyono. 

Silahkan dibanding2kan mana yg paling ayu tenannn....mudah2an foto yg terakhir...;p (foto dari bbg sumber):



Monday, October 10, 2011

Naik kereta api tut...tut...tut...

Alhamdulillah sabtu kmrn kesampaian jg ajak Ranu & Dito jalan2 naik kereta ke Bandung.  Sebenarnya ini adalah pengalaman kedua buat mereka naik kereta.  Hanya saja yg pertama cm bentar bgt...cuma ke stasiun kota doang dari manggarai.  Gak sampe 15 mnt dah turun lagi.  Waktu itu sekedar ngisi waktu pas lebaran ditunda...:D.  Tp seru jg sih...jadi yg dinaikin adalah: bajaj - kereta - busway - metromini.  Seneng bgt ranu, dia gak tau kalo hari kerja melalui itu semua sangat melelahkan....

Nah, kenapa tiba2 kepikiran naik kereta lagi ke Bandung.  Jadi didasari oleh rencana mama yg akan ke Yogya utk hadiri pernikahan Bondan tgl 14 oct mendatang.  Kok ngenes bgt yah, anak lg tergila2 ma kereta, malah emak'e yg jalan2 naik kereta api.  Kebetulan ada sepupu si papah yg nikah di Bandung sabtu kmrn.  Wah kesempatan nih ajak Ranu & Dito naik kereta.  Jadilah mama beli tiketnya ke Gambir.  Cukup beli dua saja  tiket Argo Parahyangan seharga Rp 80.000.  Baru naik nih minggu lalu masih Rp 60.000.  Gapapalahh..demi kenyamanan.

Jadilah, sabtu pagi kmrn kita semua bangun jam 04.00 pagi...utk siap2.  Krn kereta brangkat jam 05.45.  Untung anak2 gampang dibangunin.  Selesai mandi langsung sarapan dulu.  Jam 5 kurang dah jalan dari cibubur.  Sampe Gambir pas bgt jam 5.35.  Buru2 lah kita menuju gerbong. Untung langsung dpt tempatnya.  Pass bgt...5 mnt kemudian kereta pun jalan...Daghh papa sampe ketemu di Bandung....hehe...si papah pun siap2 utk jemput eyang2 di manggarai utk juga menuju Bandung.

Di perjalanan, kebayang lah gmn noraknya Ranu ngomentari apa aja yg dia liat.  terutama sih yg berbau kereta.  ada kereta yg lg jalan di sebelah, ada kereta tua yg dah kebakar, ada kereta yg kecil bgt (tau deh buat apa tuh kereta).  Snack2 mulai keluar satu per satu utk menjaga biar Dito gak bosan.  Tp hebat jg mrk semua gak ada y tidur sepanjang perjalanan...mungkin terlalu antusias.  mama aja ngantuk..untung ditemenin chatt sama bbrp temen yg ngomentari status di bb..yg tertulis seperti judul diatas.

Memang jalur kereta Jkt - Bandung indah dehh...banyak persawahan, bukit, jembatan..Banyak sejarahnya...ada terowongan yg mayan panjang, ada jembatan yg pemandangan di bawah & sekitarnya...Subhanallah....indah pisaann (hehe..kan critanya ngomongin bumi parahyangan).  Pokoke mama & anak2 puass bgt naik kertanya.  Begitu sampe di stasiun Bandung, papa jg baru keluar tol Pasteur.  Nunggu bentar sambil liat2 kereta, papapun datang menjemput.  Pulangnya kembali bergabung di si Hijau, bareng sama Yangyut....pas perjalann plg baru deh Ranu & Dito 'tewas' sepanjang jalan :p

Mudah2an pengalaman baru ini berkenan buat Ranu & Dito...love u my kiddos..